Selamat Datang di blog putra Lombok

Dukung Visit Lombok Sumbawa 2012

Kamis, 11 Februari 2010

Taman Nasional Gunung Rinjani

Taman Nasional Gunung Rinjani





Gunung Rinjani adalah salah satu dari gunung berapi yang masih aktif dan merupakan gunung tertinggi kedua di Indonesia, dengan puncak Rinjani yang berada pada ketinggian 3726 m dpl. Posisi geografis Gunung Rinjani terletak antara 08025’ LS dan 116028’ BT. Gunung Rinjani merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani yang secara administratif berada dalam wilayah tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Lombok Timur, Lombok Tengah, dan Lombok Utara dengan luas kawasan taman nasional 41330 Ha.
Pada tahun 2004 Gunung Rinjani terpilih menjadi salah satu pemenang World Legacy Award untuk kategori Destination Stewardship (Pengelolaan Tempat Tujuan), yaitu tempat yang berhasil melindungi peninggalan alam dan budaya secara menyeluruh. Penganugerahan penghargaan berlangsung di kantor pusat National Geographic Society, Washington, D.C.. Penghargaan World Legacy Award diberikan oleh Conservation International (CI) dan majalah National Geographic Traveler kepada institusi-institusi lingkungan dan sosial, tanggung jawab lingkungan dan peninggalan budaya. World Legacy Award merupakan satu-satunya penghargaan internasional dalam bidang pariwisata yang penilaiannya dilakukan secara langsung oleh para ilmuwan, ahli antropologi, dan profesional bidang pariwisata. Gunung Rinjani yang berada di jantung Pulau Lombok ini meraih penghargaan untuk kategori Destination Stewardship. Kawasan ini dikelola oleh Rinjani Trek Management Board (Badan Pengelola Perjalanan Rinjani).
Kawasan ini kaya akan Flora dan Fauna. Jenis Floranya antara lain Cemara Gunung (Casuarina junghuhnniana), Edelweiss (Anaphalis viscida). Sementara itu jenis faunanya antara lain Burung Koakiu ( Philemon bucceroides ), Punglor, Monyet, dan aneka jenis ikan. Mereka yang berkunjung ke kawasan ini dapat menikmati perjalanan panjang menyusuri hutan, melihat air terjun dan lembah-lembah yang mempesona, serta keluar dari hutan untuk menikmati panorama laut yang menakjubkan.
Dari bentuknya, Gunung Rinjani termasuk jenis strato dengan danau kawah. Gunung Rinjani pernah beberapa kali meletus dan terakhir meletus pada tahun 1994, dimana terjadi proses pembentukan gunung dengan terangkatnya dasar Danau Segara Anak. Gunung yang baru muncul ini kemudian disebut Gunung Baru atau Gunung Baru Jari. Gunung Baru ini menjadi pusat daya tarik dan memiliki misteri tersendiri. Gunung ini berada pada ketinggian 2296-2376 m dpl., mempunyai kawah aktif seluas 170 m x 200 m dan terdiri dari bebatuan serta didominasi oleh pasir dengan kondisi kering dan gundul.
Danau Segara Anak merupakan bekas kawah yang sudah tidak aktif, berukuran 3.500 m x 4.800 m yang kemudian terisi air sehingga menjadi sebuah danau. Di danau terdapat beraneka jenis ikan, sehingga banyak penduduk lokal yang naik ke Danau Segara Anak hanya untuk memancing. Air danau agak asam dan tidak begitu baik untuk diminum kecuali dimasak terlebih dahulu. Di dekat danau terdapat Gua Susu, dimana mengalir air yang berwarna putih karena mengandung belerang. Di situ juga terdapat Sumber Air Panas Kalak dengan tingkat panas yang berbeda-beda.
Pendakian ke Puncak Rinjani dapat melalui 3 jalur, yaitu Jalur Sembalun Lawang, Jalur Senaru, dan Jalur Torean


1. Jalur Sembalun Lawang
Untuk menuju Desa Sembalun Lawang, dari Terminal Bertais ( Mataram ) kita naik mini bus menuju aikmel (± 2 jam), selanjutnya dari Aikmel menuju Desa Sembalun Lawang (±2 jam). Pendakian akan dimulai dari Kantor Information Center yang terletak di dekat gapura Pintu Masuk Gunung Rinjani. Para pendaki dapat menginap di rumah Amak Muk (Amak dalam Bahasa Sasak berarti bapak). Amak Muk merupakan salah seorang pegawai taman nasional. Rumahnya tidak jauh dari Pintu Masuk Gunung Rinjani.
Perjalanan dari Sembalun Lawang menuju pos I (Pemantauan) dapat ditempuh selama 2 jam 30 menit. Di Pos I terdapat pondok semipermanen yang bisa digunakan para pendaki untuk bemalam.Selanjutnya , dari Pos I kita menuju Pos II ( Trengengean ) dengan waktu tempuh 50 menit. Kita akan melewati jembatan beton. Di Pos II terdapat pos yang dapat digunakan untuk beristirahat. Di sini juga terdapat genangan air, terdapat sebelah kanan pos, tepatnya di sisi sungai.Perjalanan dari Pos II menuju Pos III ( Padabalong ) dapat ditempuh selama 1 jam 30 menit dan dilanjutkan menuju Pelawangan dengan waktu tempuh selama 3 jam 10 menit.
Di perjalanan kita akan menemukan persimpangan antara Bukit Penyiksaan dan Bukit Penyesalan. Jika ingin melalui Bukit Penyiksaaan, ambillah jalan ke kiri. Bukit ini sangat terjal, melelahkan, dan menyiksa. Itulah sebabnya mengapa bukit ini dinamakan Bukit Penyiksaan. Jika ingin melalui Bukit Penyesalan, ambillah jalur ke kanan,menuruni sungai kering kemudian mengambil jalur punggungan sisi kanan. Jalur ini terjal,meskipun tidak seterjal Bukit Penyiksaan. Perjalanan sangat jauh dengan rute memutar, sehingga bukit ini dinamai Bukit Penyesalan. Kedua jalur ini akan menyatu kembali di bibir danau. Perjalanan kemudian dilanjutkan ke arah kiri hingga bertemu persimpangan puncak – danau. Kawasan ini dinamai pelawangan (Batas Vegetasi), karena medan selanjutnya hanya pasir dan batu. Dari Pelawangan menuju puncakdapat ditempuh selama 4 jam 10 menit dengan menempuh perjalanan yang panjang, terjal, dan melelahkan.
Puncak Rinjani berhubungan erat dengan legenda Dewi Rinjani. Dari nama perempuan itulah nama Rinjani ada. Bahkan ia dianggap sebagai penghuni kawasan puncak. Ia sangat cantik, yang kadang mau menampakkan diri kepada orang-orang tertentu di sekitar puncak dan pelawangan.
Buat highlander – ini tempat yang paling menantang dan disukai karena beratnya medan terbayar dgn pemandangan alamnya yg indah. Gunung Agung di Bali, Gunung Ijen-Merapi di Banyuwangi dan Gunung Tambora di Sumbawa terlihat jelas saat cuaca bagus di pagi hari


2. Jalur senaru
Jalur kedua setelah sembalu Lawang adalah Jalur senaru, yang merupakan ajlur wisatawan maupun pendaki. Di sepanjang jalur ini kita bisa mendapat pemandangan bbaik untuk dipotret, dimana akan nampak danau yang luas, Gunung Baru, dan Puncak Rinjani yang menjulang tinggi.
Desa Senaru terletak sekitar 80 Km dari Kota Mataram, sebuah desa wisata dimana terdapat guess house, restoran, porter, dan Guide Pendakian. Tidak jauh dari senaru terdapat Air terjun Sendang Gile yang indah. Di Desa ini tinggal masyarakat tradisional Suku Sasak.
Jalur senaru sangat berbeda denagn Jalur sembalu Lawang. Dijalur ini medan yang dilalui berupa hutan lebat, jalur jalan yang cukup lebar dan relatif lurus, serta banyak terdapat mata air. Perjalanan dari senaru ke Pos I dapat ditempuh selama 2 jam. Dari Pos I ke Pos II Montong Satas (1500 m dpl.) dapat ditempuh selama 1 jam 30 menit. Pos II ke Pos III Mondokan Lolak (2000 m dpl.) 1 jam 30 menit. Pos III ke Pelawangan Senaru (2641 m dpl.) dapt ditempuh selama 1 jam 30 menit, dilanjutkan Danau Segara Anak selama 1jam 30 menit.

3. Jalur Torean
Jalur lain untuk pendakian adalah jalur Torean, Bayan, sisi Timur Laut. Dari Bayan menuju Torean dengan jalan kaki atau naik mini bus. Dari Torean dilanjutkan ke Kodok Putih. Jalur Selanjutnya sama dengan ajlur Senaru.

Senin, 08 Februari 2010

Taman Wisata Alam di Pulau Lombok





Taman Wisata Alam di Pulau Lombok

Berikut beberapa Taman Wisata Alam di Pulau Lombok ,NTB yang dapat masuk dalam rencana liburan atau wisata anda. Namum sebelum memasuki setiap kawasan wisata, kita harus memegang KODE ETIK :

Ø Tidak Meningglakan Sesuatu selain Jejak Kaki (Leave nothing but footprints )

Ø Tidak Mengambil Sesuatu kecuali Gambar ( Take nothing but picture )

Ø Tidak Membunuh Sesuatu kecuali waktu (Kill nothing but time )

1. Taman Wiasata Alam Kerandangan

Taman Wiasata Alam (TWA) Kerandangan berada di kawasan wisata pantai Senggigi di tepi barat Pulau Lombok. Kondisi bentang almanya yang bervariasi,datar, agak datar, bergelombang, berbukit, dan tebing curam menjadikan Taman Wisata Alam Kerandangan alternatif wisata tracking di Pulau Lombok.

Pada musim hujsn (Bulan Desember-Mei) para wisatawan dapat menikmati keindahan air terjun Putri Kembar yang berjarak ±2 kilometer dari Pondok Kerja, dan air terjun Gua Walet yang berjarak ±1,5 kilometer dari Pondok Kerja berjalan kaki menyusuri jalan trail dan jalan stapak sambil menikmati keindahan kupu-kupu dan suara burung-burung serta kesunyian hutan.

Air terjun Gua Walet setinggi ±2 meter dapat dinikmati keindahannya sambil duduk di bebatuan sungai atau berendam. Berjalan kuarang lebih 500 meter ke sebelah atas air terjun tersebut dengan melalui jalan trail melewati hutan asli, kita dapat menikmati keindahan air terjun Putri Kembar yang terdiri dari dua buah air terjun berhadapan setinggi ±7 meter

Berjalan santai mengikuti jalur tracking yang disediakan di beberapa titik kawasan jika beruntung dapat dijumpai satwa liar antara lain Troides helena (Kupu-Kupu langka yang dilindungi undang-undang) dan Kera Hitam/ Lutung/ Ebony Leaf Mongkey (Tracypithecus auratus) yang di NTB hanya hidup di dua tempat di Pulau Lombok salah satunya di Taman Wiasata Alam Kerandangan.

Untuk mencapai Taman Wisata Alam Kerandangan ini :

Ø Dari Bandara Selaparanng (Mataram) – Kawasan Wisata Senggigi – TWA Kerandangan menggunakan kendaraan darat (pribadi atau sewaan) dengan waktu tempuh ±40 menit. Jika menggunakan taksi dari Bandara Selaparang tarif yang ahrus dibayar sekitar Rp 5 0.000.

Ø Jika ingin berhemat, kita dapat menggunakan kendaraan reguler dari Pasar Kebon Roek turun di Desa Senggigi dengan tarif Rp 3000 dari pertigaan Desa Senggigi ke TWA Kerandangan sejauh ±1,5 kilometer dapat ditempuh dengan berjalan kaki atau menyewa ojek dengan biaya Rp 3000.

2. Taman Wisata Alam Suranadi

Taman Wisata Alam Suranadi merupakan hutan alam yang relatif utuh ditengah jepitan perkembangan masyarakat sekitarnya.Hutan yang memiliki luasan yang relatif kecil seluas 52 Ha ini terkait erat dengan perkembangan agama dan budaya masyaarakat lombok.

Taman Wisata Alam Suranadi kaya akan aneka ragam tumbuhan, jamur-jamuran maupun satwa. Beberapa pohon tinggi dan berdiameter besar hingga mencapai diameter lebih dari 1,5 meterakan banyak dijumpai di banyak tempat di Taman Wisata Alam Suranadi.

Kanopi hutan yang relatif rapat menjadikan lantai hutan lembab dan ditumbuhi aneka macam tnaman bawah. Kondisi ekosistem yang demikian memicu melimpahnya jamur dan serangga tanah. Sementara pepohonan yang besar dengan percabangan yang banyak dan melimpahnya sumber makanan menjadikan kera abu-abu bermukim. Perakaran pohon yang besar dan berserabut memicu kemampuan menahan air yang masuk ke kawasan tersebut, sehingga di kawasan Taman Wisata Alam Suranadi dijumpai beberapa mata air yang sanggup memasok kebutuhan air bagi masyarakat sekitarnya. Potensi ekologis sedemikian rupa ini menjadikan Suranadi ditujukan sebagai kawasan hutan wisata pendidikan yang dapat dipadukan dengan aktifitas camping maupun wild watching.

Di kawasan ini juga dapat disaksikan fenomena ekologi yang sangat menarik berupa berbagai macam bentuk simbiosis parasit seperti tumbuhan merambat (liana) sampai dengan strangler (mencekik) yang terjadi pada Pohon Pulai (Alstonia scholaris) dan Beringin (Ficus benjamin) serta bentuk-bentuk simbiosis lainnya. Fenomena ini menjadikan Taman Wisata Alam Suranadi cocok untuk kegiatan wisata pendidikan. Aktifitas lain yang dapat dilakukan di kawasan Taman Wisata Alam Suranadi ini adalah berkemah (camping) dan outbond.

Untuk mencapai Taman Wisata Alam Suranadi ini :

Ø Dengan kendaraan pribadi atau sewaan dengan kondisi jalan yang baik selama ±35 menit dan berjarak ±18 kiometer dari Kota Mataram.

Ø Jika menggunakan kendaraan reguler waktu tempuh akan lebih lama (±45 menit) dan rutenya adalah sebagai berikut : Terminal bertais – Kota Kecamatan Narmada (±20 menit, dengan tarif sekitar Rp 2000) – Sesaot, turun ke Suranadi (±25 menit, dengan tarif Rp 2000) Taman Wisata Alam Suranadi berada ±100 meter dari jalan Narmada-Sesaot.

3. Taman Wiasata Alam Bangko-Bangko

Di kawasan yang terletak di semenanjung barat daya Pulau Lombok ini terdapat bentang pantai yang menarik untuk kegiatan surfing . Ombak pantai Bangko-Bangko yang relatif memanjang dan sambung menyambung dipilih bagi para pemula untuk berselancar, sementara itu jarak yang dekat dengan Nusa Penida memudahkan para wisatawan untuk mencapai kawasan ini.

Di sudut lainnya, wisatawan kerap mengunjungi Taman Wiasata Alam Bangko-Bangko untuk menyelam menikmati keindahan bawah laut Pantai Banko-bangko. Selain wisata pantai, Taman Wiasata Alam Bangko-Bangko juga memiliki hutan yang ditujukan untuk wisata tracking dan sejarah. Berjalan memasuki kerimbunan hutan tepi tebing dapat dijumpai sisa-sisa peninggalan jaman penjajahan Jepang berupa puing-puing benteng pemantau pertahanan Jepang lengkap dengan meriamnya.

Untuk mencapai Taman Wiasata Alam Bangko-Bangko ini:

Ø menggunakan kendaraan pribadi atau sewaan dari Bandara Selaparang Mataram – Sekotong – Bangko-bangko (±70 kilometer dengan waktu tempuh ±2 jam).

Ø Jika hendak menggunakan kendaraan reguler naik dari Terminal Bertais ke Terminal Lembar (±45 menit) kemudian dari Terminal Lembarnaik kendaraan ke jurusan Pelabuhan Poh ( dekat kawasan Taman Wiasata Alam Bangko-Bangko) dengan wktu tempuh ±2 jam.

4. Taman Wiasata Alam Pelangan

Bagi wisatawan yang menyenangi suasana sunyi dan relatif terpencil ditemani bentang pasir putih nan luas serta deburan ombak biru nan jernih Taman Wisata alam Pelangan merupakan aternatif tepat untuk dikunjungi. Sesuai kondisi asri alamnya di Pantai Pelangan dapat dilakukan aktifitas wisata diantaranya wind surfing , sun bathing, swimming, dan camping. Sementara bagi yang tertarik kesejukan utan melangkah di bebukitan kiat melakukan forest tracking bahkan melakukan aktifitas khusus berupa pendidikan dan penelitian.

Untuk mencapai kawasan ini :

Ø Menggunakan kendaraan pribadi atau sewaan dari Bandara Selaparang, Mataram - Sekotong – Bangko-bangko (±70 kilometer dengan waktu tempuh ±2 jam).

Ø Jika hendak menggunakan kendaraan reguler naik dari Terminal Bertais ke Terminal Lembar (±45 menit) kemudian naik kendaraan ke jurusan Pelangan dengan waktu tempuh ±2 jam, dari Pelangan Taman Wisata alam Pelangan dapat dengan ojek selama ±1 jam.

5. Taman Wisata Alam Gunung Tunak

Taman Wisata Alam Gunung Tunak terletak di ujung selatan Pulau Lombok,dan pantai Taman Wisata Alam Gunung Tunak merupakan satu rangkaian dengan Pantai Kuta yang berada disebelah barat Taman Wisata Alam Gunung Tunak.

Di dalam hutan Gunung tunak dapat ditemui gundukan-gundukan sarang burung langka Megapodius/Burung Gosong Kaki Merah (Megapodius reinwartdt) berikut burungnya yang dilindungi undang-undang dan menjadi buruan wisatawan Mancanegara untuk mendapatkan gambarnya di alam ,dan jika beruntung kita akan dapat menjumpai Risa Timor.

Lepas menyusuri hutan musim Gunung Tunak,langkah tracking dapat dilanjutkkan menuju pantai tersembunyi yang relatif belum pernah dijamah . dipantai ini kita dapatkan butiran-butiran pasir putih yang terhampar luas dihempas deburan ombak biru samudera Indonesia. Di kaki bukit yang terbentang datar menikmati kesunyian ditemani deburan ombak dan keindahan pantai kita dapat mendirikan tenda untuk camping yang akan lebih menyenangkan jika dilakukan bersama keluarga atau teman.

Untuk mencapai kawasan ini :

Ø Menggunakan kendaraan pribadi atau sewaan dari Bandara Selaparang, Mataram – Praya – Penujak – Sengkol – Desa Mertak – TWA Gunug Tunak ( ±85 kilometer, dengan waktu tempuh ±2,5 jam )

Ø Jika menggunakan reguler dari Terminal Bertais – Terminalrenteng di Praya (±1 jam dengantarif ± Rp 7000) – Sengkol (±45 menit , dengan tarif ±Rp 3000) – Kuta (±45 menit , dengan tarif ±Rp 3000) – TWA Gunug Tunak ±11 kilometer dapat ditempuh menggunakan ojek ±45 menit dan tarifnya ±Rp 10.000 ( Rute ini dapat ditempuh melalui jalur utara yaitulewat pertigaan Desa Mertak kemudian ke timur atau dari Kuta langsung ke timur lewat lewat Tanjung A’an kemudian ke pantai Gerupuk dapat menyewa perahu nelayan dengan tarif sewa ±Rp 150.000 sampai dengan Rp 200.000.